2 Tersangka Robot Trading Net89 Kabur ke Phnom Penh dan Ganti Kewarganegaraan Kamboja
Kamis, 20 Juli 2023 – 08:35 WIB
Phnom Penh – Dua pengusaha Indonesia yang diburu polisi karena dugaan penipuan robot dagang 89 hilang sejak Maret lalu. Keduanya melarikan diri ke Phnom Penh dan telah diberikan kewarganegaraan Kamboja beberapa bulan sebelum menghilang.
Baca juga:
Polisi Naikkan Status Sindikat TPPO Penjual Ginjal di Bekasi ke Penyidikan
Pemerintah Kamboja resmi memberikan kewarganegaraan kepada dua buronan itu, yakni Andreyanto, pada 21 Oktober 2022, kemudian namanya diganti menjadi Anderson William. Seminggu kemudian, pada 28 Oktober, Lauw Swan Hie Samuel juga diberikan kewarganegaraan dan namanya diganti menjadi Smith Boa.
Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan Indonesia Symbiotic Multitalent Indonesia (milik Andreas) gagal membayar ganti rugi kepada para korban awal tahun ini. Bahkan, mereka menjanjikan keuntungan yang tinggi kepada investor melalui skema robot trading Net89.
Baca juga:
Penipuan Tiket Konser NCT Dream, Wanita Ini Raih Uang Hampir Seratus Juta
Pertemuan pengacara korban dan pemilik robot trading Net 89
Sebagai informasi, pemilik perusahaan adalah Andreas Andreyanto dan direktur perusahaan adalah Lauw Swan Hie Samuel.
Baca juga:
Anggota DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Selesaikan Masalah 11 WNI yang Ditahan di Kamboja
Dilansir dari Cambodian Center For Independent Media, Kamis 20 Juli 2023, sejak Maret Andreyanto dan Samuel menjadi bagian dari sembilan eksekutif yang diburu karena kasus penipuan. Namun keduanya melarikan diri dan meninggalkan Indonesia.
Halaman selanjutnya
Simbiotic Multitalent Indonesia tidak terdaftar dalam daftar bisnis resmi negara atau dalam asosiasi industri. Namun, perusahaan mengklaim telah memiliki tanda daftar perusahaan dan izin untuk menjual produknya.
