
Aksi Protes Polisi Tembak Remaja, 175 Orang Ditangkap di Prancis
Jumat, 30 Juni 2023 – 12:31 WIB
Paris – Otoritas penegak hukum di Prancis, pada Kamis 29 Juni 2023, menangkap 176 orang dalam kerusuhan yang pecah setelah kematian seorang remaja berusia 17 tahun akibat ditembak oleh polisi di pinggiran ibu kota Paris .
Penangkapan terjadi saat otoritas setempat memberlakukan jam malam di empat wilayah. Kota Clamart, yang terletak 8,7 kilometer dari pusat kota Paris, memberlakukan jam malam mulai pukul 21.00 hingga 06.00 hingga Senin.
Jam malam juga berlaku di area lain, yaitu Neuilly-sur-Marne, Savigny-le-Temple dan Compiegne.
Baca juga:
Polisi Remaja 17 Tahun di Prancis Minta Maaf, Menyerah ke Penahanan
Mobil itu dibakar oleh pengunjuk rasa yang memprotes kematian seorang bocah lelaki berusia 17 tahun yang ditembak oleh polisi.
Foto: Foto AP/Aurelien Morissard.
Di Neuilly-sur-Marne, jam malam akan berlaku mulai pukul 23.00 hingga 06.00 hingga Senin, sementara di Savigny-le-Temple mulai pukul 22.00 hingga 05.00 hingga Minggu, menurut laporan otoritas setempat.
Di Compiegne, jam malam akan diberlakukan bagi mereka yang berusia di bawah 16 tahun, tanpa ditemani oleh orang tuanya antara pukul 22:00. sampai jam 6 pagi sampai hari Senin. Presiden Dewan Regional Ile-de-France, Valerie Pecresse, juga mengumumkan bahwa layanan bus dan trem di dalam dan sekitar Paris akan dihentikan setelah pukul 21:00 pada hari Kamis untuk melindungi karyawan dan penumpang.
Laurent-Franck Lienard, pengacara petugas polisi yang dituduh menembak pengemudi pengiriman remaja bernama Nahel, mengatakan mereka akan menolak surat perintah penangkapan kliennya, menambahkan bahwa polisi bertindak sesuai hukum.
Nahel ditembak mati di pinggiran Paris Nanterre oleh seorang petugas polisi setelah remaja itu menolak untuk menepi saat pemeriksaan lalu lintas. Kematian Nahel memicu protes massal di Nanterre, yang menyebabkan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.
Jaksa Prancis mengatakan petugas yang membunuh remaja tersebut telah didakwa dengan pembunuhan yang disengaja, dan ditahan dalam penahanan pra-sidang.
Sebelumnya, ketegangan meningkat selama unjuk rasa yang dipimpin oleh ibu Nahel di Nanterre. Polisi Paris melaporkan bahwa lebih dari 6.000 orang bergabung dalam protes tersebut.
“Saya tidak merasa aman. Ketika saya keluar dan melihat polisi, saya pikir mungkin mereka akan menembak saya,” kata Sophia, seorang gadis berusia 17 tahun yang bergabung dalam protes, kepada radio France Info.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa 40.000 petugas polisi, termasuk 5.000 di Paris, akan dikerahkan di daerah pinggiran ibu kota Paris untuk kemungkinan demonstrasi.
Baca juga:
Ali Mahfud Dipecat, Calon Legislator dan Kader PPP di Surabaya Kompak Mundur Massal
Pengamat: Memang Anies dan Khofifah lebih cocok jika ingin memenangkan Pilpres 2024
Menurut pengamat, satu-satunya calon wakil presiden yang potensial sejauh ini adalah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
VIVA.co.id
30 Juni 2023