
Aktivitas mata-mata China di Kuba mengkhawatirkan, Indonesia diminta waspada
Sabtu, 8 Juli 2023 – 17:10 WIB
Jakarta – Perseteruan Amerika Serikat (AS) dengan China memanas. Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, melontarkan pernyataan sekaligus kritik pedas terhadap China yang diduga mengumpulkan informasi rahasia dari wilayah Kuba.
Baca juga:
Buang Limbah Nuklir ke Laut, China Larang Impor Pangan dari Jepang
Blinken mengatakan negaranya telah mengetahui tindakan spionase Beijing di Kuba sejak 2019, dan kegiatan mata-mata ini semakin banyak dilakukan oleh China.
Orang nomor satu di Departemen Luar Negeri AS itu juga menekankan bahwa Washington terus memantau dengan cermat perkembangan tindakan spionase Beijing, dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang tindakan ilegal tersebut.
Baca juga:
Cina Melarang Impor Produk Makanan Laut dari Jepang Karena Limbah Nuklir
Pernyataan tegas ini disampaikan Antony Blinken menjelang kunjungannya ke Beijing.
Baca juga:
Diterima 21 Kampus di Luar Negeri, Siswa Maulana SMAN 3 Semarang Pilih UC Berkeley AS
Menanggapi hal tersebut, Dewan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PII) meminta negara-negara dunia, khususnya Indonesia, untuk mewaspadai spionase ilegal, seperti yang dilakukan China di Kuba.
Ketua Umum PB PII Bidang Komunikasi Publik Furqan Raka menilai aktivitas atau aktivitas ilegal mata-mata China di Kuba juga patut dicurigai oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
Halaman selanjutnya
“Perlu dicatat bahwa jarak antara China dan Kuba adalah 13.622 km. Wajar jika Amerika Serikat bereaksi keras terhadap aktivitas intelijen Beijing di sana,” kata Furqan Raka kepada wartawan, Sabtu, 8 Juli 2023.