
Arab Saudi Hukum Mati 5 Teroris, Rekor Eksekusi Terbanyak dalam Satu Hari
Rabu, 5 Juli 2023 – 11:51 WIB
Arab Saudi – Arab Saudi telah mengeksekusi lima orang yang dihukum karena melakukan serangan mematikan di sebuah rumah ibadah, kata media pemerintah.
Baca juga:
FOTO: Intip Tamis Bread Kitchen, Sarapan Khas Saudi
Eksekusi kelima pria tersebut menandai eksekusi kelompok terbesar yang dilakukan oleh Arab Saudi tahun ini. Kelima pria itu terdiri dari empat warga Saudi dan satu warga Mesir.
Seorang Mesir bernama Talha Hisham Muhammad Abdo, dan seorang Saudi bernama Ahmed bin Muhammad Asiri, Nessar bin Abdullah Al-Mousa, Hamad bin Abdullah Al-Mousa, dan Abdullah bin Abdul-Rahman Al-Tuwaijri, dilansir Al Arabiya, Rabu, 5 Juli 2023.
Baca juga:
Sosok Ini Mengungkap Tujuan di Balik Normalisasi Hubungan Israel dan Arab Saudi
Mereka diadili atas serangan yang menewaskan lima orang dan melukai banyak lainnya. Pernyataan kementerian dalam negeri yang diterbitkan oleh Kantor Pers resmi Saudi tidak merinci kapan serangan itu terjadi atau bagaimana diketahui mereka melakukan operasi teroris yang menargetkan rumah ibadah di Kegubernuran Al-Ahsa.
Baca juga:
Al Quran Marah Dibakar, Kerajaan Arab Saudi Panggil Dubes Swedia
Talha, yang tergabung dalam organisasi teroris, juga didakwa menembak petugas keamanan dan rumah ibadah, serta mencoba meledakkan dirinya sendiri. Tiga warga Saudi, Ahmed, Nessar, dan Hamad, bergabung dengan kelompok teroris tersebut, sementara Abdullah, narapidana kelima, bergabung dengan organisasi teroris tersebut dan menutupi operasi teroris tersebut dan tidak memberi tahu otoritas keamanan tentang hal itu. Abdullah dinyatakan bersalah terkait dengan organisasi teroris dan berpartisipasi dengan Talha dalam merencanakan dan melakukan kejahatan tersebut.
Metode eksekusi yang digunakan juga tidak ditentukan, namun Arab Saudi pernah melakukan pemenggalan kepala di masa lalu. Dengan demikian, jumlah total orang yang dieksekusi sejauh ini oleh Arab Saudi mencapai 68 orang pada tahun 2023. Lebih dari 20 eksekusi telah dilakukan sejak awal Mei untuk pelanggaran terkait terorisme, klaim laporan tersebut.
Halaman selanjutnya
Pada akhir Mei, pihak berwenang mengeksekusi dua warga Bahrain yang dituduh melakukan terorisme. Amnesty International kemudian mengatakan bahwa kasus tersebut bergantung pada “pengakuan yang diperoleh melalui penyiksaan”.