
Beredar Surat Pemerintah Kamboja Tentang Kewarganegaraan 2 Tersangka Robot Trading Net89
Kamis, 20 Juli 2023 – 10:28 WIB
Phnom Penh – Baru-baru ini beredar surat resmi dari pemerintah Kamboja yang menyatakan bahwa dua tersangka kasus robot dagang Net89, Andreas Andreyanto dan Lauw Swan Hie Samuel, telah memperoleh kewarganegaraan Kamboja. Dalam pernyataan resmi yang diterbitkan oleh Pemerintah Kerajaan Kamboja, surat tersebut resmi ditetapkan pada Oktober 2022.
Baca juga:
2 Tersangka Robot Trading Net89 Kabur ke Phnom Penh dan Ganti Kewarganegaraan Kamboja
“Warga Negara Indonesia yang lahir pada tanggal 13 Februari 1975 di Provinsi Surabaya, Republik Indonesia, berganti nama menjadi ANDERSON WILLIAM. Perdana Menteri Kerajaan Kamboja bertanggung jawab atas pelaksanaan Keputusan Kerajaan ini sejak tanggal penandatanganannya. Dilaksanakan di Istana Kerajaan, 21 Oktober 2022,” tulis pihak Kamboja saat memberikan kewarganegaraan kepada Andreas Andreyanto, pemilik perusahaan Simbiotik Multitalenta Indonesia.
Pihak Kamboja pun resmi memberikan kewarganegaraan kepada Direktur Symbiotic Multitalent Indonesia, Lauw Swan Hie Samuel, dan berganti nama.
Baca juga:
Polisi Naikkan Status Sindikat TPPO Penjual Ginjal di Bekasi ke Penyidikan
Jaksa pelapor kasus penipuan robot trading Net89 di Youtube Atta Halilintar
“Memberikan kewarganegaraan Khamer (Kamboja) kepada Bapak Lauw Swan Hie Samuel, lahir pada tanggal 30 Oktober 1976 di Provinsi Semarang, Republik Indonesia, dan berganti nama menjadi SMITH BOA. Perdana Menteri Kerajaan Kamboja akan bertanggung jawab atas pelaksanaan Keputusan Kerajaan ini sejak ditandatangani.”
Baca juga:
Si Kembar Penipu Rihana-Rihani Tetap Tanggapi WA Korban, Padahal DPO Polisi
Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan Symbiotic Multitalenta Indonesia gagal membayar ganti rugi awal tahun ini kepada para korbannya. Bahkan, mereka menjanjikan keuntungan yang tinggi kepada investor melalui skema robot trading Net89.
Dilansir dari Cambodian Center For Independent Media, Kamis 20 Juli 2023, sejak Maret Andreyanto dan Samuel menjadi bagian dari sembilan eksekutif yang diburu karena kasus penipuan. Namun keduanya melarikan diri dan meninggalkan Indonesia.
Halaman selanjutnya
Simbiotic Multitalent Indonesia tidak terdaftar dalam daftar bisnis resmi negara atau dalam asosiasi industri. Namun, perusahaan mengklaim telah memiliki tanda daftar perusahaan dan izin untuk menjual produknya.