Cina Memasuki Tingkat Pernikahan Terendah Dalam Sejarah
Selasa, 13 Juni 2023 – 14:54 WIB
Beijing – Perkawinan di Tiongkok turun pada tahun 2022 ke level terendah sejak pencatatan dimulai, media pemerintah Yicai melaporkan akhir pekan lalu, melanjutkan penurunan yang stabil selama dekade terakhir, meskipun jumlah pernikahan mungkin dipengaruhi oleh penguncian COVID-19 baru-baru ini.
Hanya 6,83 juta pasangan yang menyelesaikan pendaftaran pernikahan mereka tahun lalu, menurut data yang dipublikasikan di situs Kementerian Urusan Sipil, turun sekitar 800.000 dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut diyakini akan berlanjut pada tahun 2023.
Penurunan pasangan menikah mengikuti pembatasan pandemi yang membuat puluhan juta orang terkunci di rumah atau kompleks mereka selama berminggu-minggu tahun lalu. Ini juga terjadi ketika pihak berwenang menangani penurunan tingkat kelahiran dan populasi yang menurun.
Populasi negara itu juga akan menyusut pada tahun 2022 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 60 tahun, terbebani oleh kenaikan biaya hidup, terutama di kota-kota besar seperti Beijing, pertumbuhan ekonomi yang lemah, dan perubahan sikap dalam membesarkan keluarga.
Penurunan jumlah orang yang lebih muda sebagian merupakan akibat dari kebijakan satu anak China, yang berlangsung dari tahun 1980 hingga 2016.
Kebijakan satu anak yang kaku juga disebut sebagai akar dari banyak tantangan demografis yang memungkinkan India menjadi negara terpadat di dunia. Batas telah dinaikkan menjadi tiga anak.
Halaman selanjutnya
Pejabat juga telah mencoba menemukan cara untuk meningkatkan angka kelahiran negara dan bahkan mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan pengenalan kebijakan untuk mempromosikan kesuburan.
