
Gunung Berapi Mayon Filipina Semburkan Lava Panas, 14 Ribu Orang Dievakuasi
Selasa, 13 Juni 2023 – 16:21 WIB
manila – Setidaknya 14.000 orang dievakuasi dari sekitar gunung berapi yang memuntahkan lahar dan gas berbahaya di Filipina tengah. Pihak berwenang, pada Selasa 12 Juni 2023, memperkirakan masih harus mengungsi hingga beberapa bulan ke depan.
Lava panas terlihat mengalir perlahan dari kawah gunung berapi Mayon setinggi 2.462 meter, yang berstatus waspada sejak pekan lalu setelah dilanda gempa seismik dan longsoran batu. “Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya, aktivitas vulkanik ini dapat berlangsung selama beberapa bulan,” kata kepala badan vulkanologi dan seismologi Filipina, Teresito Bacolcol, kepada radio DZMM.
Dia menambahkan, warga yang tinggal dalam radius enam kilometer dari gunung berapi harus mengungsi. Badan penanggulangan bencana setempat mengatakan sekitar 14.000 orang telah dievakuasi dan berlindung di sekolah-sekolah dan pusat-pusat evakuasi.
Letusan Gunung Mayon di Filipina.
Seorang tokoh masyarakat di provinsi Albay, Larry Llenaresas, mengatakan kepada radio DZMM bahwa para pengungsi membutuhkan persediaan makanan dan air minum yang cukup. Pihak berwenang memperingatkan warga yang tinggal jauh dari gunung berapi juga harus bersiap untuk kemungkinan evakuasi.
Polisi mendirikan pos pemeriksaan untuk mencegah warga kembali ke rumah mereka. “Kami akan memastikan para pengungsi tidak dapat kembali ke rumah mereka sampai mereka diizinkan pulang,” kata Kapolres Westrimundo Obinque kepada wartawan.
Gunung Mayon menjadi objek wisata karena bentuknya yang hampir menyerupai kerucut sempurna. Seorang pejabat pariwisata provinsi, Dorothy Colle, mengatakan sementara zona larangan bepergian orang masih berbondong-bondong ke stasiun pengamatan untuk menyaksikan aliran lahar, yang tampak sangat terang di malam hari.
Halaman selanjutnya
Gunung Mayon adalah yang paling aktif dari 24 gunung berapi di Filipina dan telah meletus lebih dari 50 kali dalam empat abad terakhir. Letusannya yang paling dahsyat terjadi pada Februari 1841, ketika aliran lahar mengubur sebuah kota dan menewaskan 1.200 orang. Filipina berada di Cincin Api Pasifik, tempat aktivitas vulkanik dan gempa bumi biasa terjadi. (Semut/Antara)