Irak Usir Duta Besar Swedia untuk Protes Aksi Pembakaran Al-Quran yang Kembali Terjadi

Irak Usir Duta Besar Swedia untuk Protes Aksi Pembakaran Al-Quran yang Kembali Terjadi

Read Time:2 Minute, 5 Second

Jumat, 21 Juli 2023 – 07:24 WIB

Bagdad – Irak mengusir duta besar Swedia, pada Kamis 20 Juli 2023, sebagai bentuk protes atas insiden rencana pembakaran Alquran yang kembali terjadi di ibu kota Swedia, Stockholm, dalam waktu kurang dari sebulan.

Pemerintah Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya juga menarik jaksa agung sementara dari Swedia. Negara Asia Barat itu juga menangguhkan izin usaha perusahaan telekomunikasi multinasional Swedia Ericsson di Irak, lapor kantor berita pemerintah setempat.

Para pengunjuk rasa di Stockholm, salah satunya adalah seorang imigran asal Irak yang membakar Alquran di depan sebuah masjid di kota yang sama pada 28 Juni, telah mengajukan dan mendapat izin dari polisi untuk membakar Alquran di luar kedutaan Irak pada Kamis. Mereka menendang dan menghancurkan sebagian kitab yang mereka klaim sebagai kitab suci umat Islam, kemudian meninggalkan lokasi demonstrasi setelah satu jam tanpa membakar kitab tersebut.

Protes pembakaran Alquran

Sebelum rencana pembakaran Alquran dilakukan di Stockholm, ratusan pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad, ibukota Irak, pada Kamis sekitar pukul 01.00 waktu setempat (05.00 WIB).

Pemerintah Irak mengutuk keras pembakaran kedutaan Swedia dan menyatakan bahwa itu adalah pelanggaran keamanan, demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani. Menurut pernyataan itu, pemerintah Irak juga berjanji akan melindungi misi diplomatik.

Namun, Irak juga telah “memberi tahu Pemerintah Swedia…bahwa insiden berulang pembakaran Alquran di Swedia akan memaksa pemutusan hubungan diplomatik,” kata pernyataan itu. Keputusan pemerintah Irak untuk menarik kuasa usaha ad interim dari Swedia diambil ketika demonstrasi di Stockholm telah dimulai, tetapi sebelum para demonstran bubar.

Menteri luar negeri Swedia, Tobias Billstrom, mengatakan pegawai kedutaan selamat. Dia menyatakan bahwa serangan terhadap kedutaan Swedia “sama sekali tidak dapat diterima dan pemerintah Swedia mengutuk keras serangan ini”.

Billstrom melanjutkan bahwa otoritas Irak gagal melindungi kedutaan yang ada di wilayah mereka sesuai dengan Konvensi Wina. “Pemerintah (Swedia) telah berkomunikasi dengan perwakilan tingkat tinggi Irak untuk menyatakan kekecewaan kami,” tambahnya.

Unjuk rasa di kedutaan Swedia di Baghdad itu diserukan oleh para pendukung Muqtada al-Sadr, seorang ulama Syiah terkemuka di Irak, menurut sebuah postingan di grup aplikasi Telegram yang terhubung dengan media pro-Sadr lainnya. (Semut/Antara)