
Jepang Menguji Fasilitas Pembuangan Air Limbah Nuklir
Minggu, 18 Juni 2023 – 11:13 WIB
Fukushima – Operator pembangkit nuklir Fukushima Jepang mulai menguji fasilitas yang baru dibangun untuk membuang air limbah radioaktif yang diolah ke laut pada hari Senin.
Baca juga:
Pentingnya Tanggung Jawab Perusahaan untuk Menjaga Lingkungan di Kalimantan Timur
Dilansir AP, 13 Juni 2023, operator Tokyo Electric Power Company Holdings mengatakan pengujian di PLTN Fukushima Daiichi menggunakan air tawar, bukan air olahan.
Pekerja pabrik memeriksa pompa dan peralatan pemutus darurat di fasilitas tepi laut yang baru dibangun. Peralatan akan mengencerkan air yang diolah dengan air laut dalam jumlah besar. Air yang diencerkan kemudian memasuki terowongan bawah air dan dilepaskan ke laut sekitar 1 kilometer (0,6 mil) dari pantai.
Baca juga:
Putin Kirim Senjata Nuklir Taktis ke Belarus, Waspada AS
Terowongan bawah air dan fasilitas utama lainnya hampir selesai. Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengatakan tes diperkirakan akan berlanjut selama sekitar dua minggu, sebelum pemeriksaan pra-operasi wajib dilakukan oleh Otoritas Pengaturan Nuklir, kemungkinan pada awal Juli.
Baca juga:
Jepang Mengubah Batas Usia untuk Izin Berhubungan Seks, 13 menjadi 16 Tahun
Rencana itu ditentang oleh komunitas nelayan setempat. Mereka menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Yasutoshi Nishimura pada hari Sabtu, ketika dia mengunjungi Fukushima dan prefektur Ibaraki dan Miyagi yang berdekatan. “Kami mendukung oposisi kami,” kata Tetsu Nozaki, kepala asosiasi perikanan prefektur Fukushima, kepada Nishimura seperti dikutip AP, Minggu, 18 Juni 2023.
Menurut National Geographic, Jepang mengklaim bahwa air limbah yang mengandung isotop radioaktif yang disebut tritium dan kemungkinan jejak radioaktivitas lainnya, akan aman.
Halaman selanjutnya
Sementara negara-negara tetangga dan ahli lainnya mengatakan hal itu menimbulkan ancaman lingkungan yang akan berlangsung selama beberapa generasi, dan dapat mempengaruhi ekosistem hingga ke Amerika Utara.