Kementerian Kesehatan Arab Saudi di Madinah Apresiasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia di Madinah
Jumat, 7 Juli 2023 – 14:41 WIB
MADINAH – Setelah pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), KKHI Madinah sebagai perwakilan penyelenggara kesehatan haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M tentang Sosialisasi dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Untuk Misi Kesehatan Haji Di Luar Negeri atas undangan Kementerian Kesehatan Arab Saudi klaster Madinah di Gedung Administrasi Diklat dan Riset Madinah, 5 Juli 2023.
Baca juga:
Gus Men Pastikan Tak Ada Kuota Pendamping Lanjut Usia Haji 2024
Selain india, Kementerian Kesehatan Arab Saudi klaster Madinah juga mengundang beberapa penyelenggara kesehatan haji ke Madinah, seperti Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki, Afganistan, India, Yordania, Sudan, dan Bangladesh.
“Hari ini KKHI Madinah mengikuti Sosialisasi dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Misi Kesehatan Haji Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang berkedudukan di Madinah,” kata Kepala Wilayah Kerja (Daker) Madinah dr. Thafsin Alfarizi.
Baca juga:
11 Jemaah Haji Thailand Meninggal Saat Menjalankan Ibadah di Tanah Suci
Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama, koordinasi, dan pelaporan kesehatan penyelenggaraan haji khususnya di Kota Madinah.
Selain itu, dr. Alfarizi mengatakan bahwa pertemuan ini bermanfaat untuk meningkatkan jaringan kerja KKHI Medina dan berbagi best practice antar negara. “Pertemuan ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk menambah jaringan bagi KKHI Medina dan berbagi best practice antar negara.” Dr Alfarizi menambahkan
Baca juga:
Sekretariat Jenderal DPR sebagai Supporting System Tim Waspada Haji DPR dalam Meningkatkan Pelayanan Haji
Dalam pertemuan tersebut, General Manager Kementerian Kesehatan Arab Saudi klaster Madinah dr. Abdullah Al-Qarafi menyampaikan beberapa temuan selama penyelenggaraan kesehatan haji yang dilakukan oleh berbagai negara, yakni klinik kesehatan masing-masing negara umumnya penuh dengan jemaah yang sakit.
Selain itu, Kemenkes Arab Saudi juga menyoroti ketidakpatuhan penyelenggara kesehatan haji dari luar negeri dalam menyampaikan potensi kasus penyakit menular yang harus diwaspadai, padahal tidak ada kasus (daily zero reporting).
Halaman selanjutnya
Lebih lanjut, pertemuan tersebut juga menjelaskan tentang pelayanan kesehatan Arab Saudi selama musim haji dan sistem rujukan di Rumah Sakit Madinah, pencatatan dan pelaporan potensi wabah penyakit menular, serta penanganan limbah medis infeksius, prosedur merujuk jamaah ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah. , hingga tata cara penanganan limbah medis.
