Kerusuhan di Prancis Menyebar, Jam Malam Diberlakukan
Jumat, 30 Juni 2023 – 09:32 WIB
Paris – Prancis mengerahkan puluhan ribu petugas polisi, pada Kamis, 29 Juni 2023, setelah kerusuhan pecah setelah kematian seorang remaja berusia 17 tahun, yang ditembak oleh seorang polisi. Mobilisasi juga berusaha untuk mencegah kerusuhan meningkat.
Baca juga:
Polisi Remaja 17 Tahun di Prancis Minta Maaf, Menyerah ke Penahanan
Selain itu, pengguna transportasi juga diimbau untuk segera pulang sebelum layanan transportasi tutup lebih awal untuk menghindari amuk massa. Pengunjuk rasa di beberapa kota juga membakar beberapa fasilitas umum, dan mobil di jalanan saat malam semakin larut.
Petugas polisi yang dituduh menembak remaja tersebut, pada Selasa, 27 Juni 2023, telah didakwa dengan dakwaan pendahuluan sebagai pembunuhan, setelah jaksa Pascal Prache mengatakan bahwa syarat penggunaan senjata secara legal tidak terpenuhi.
Baca juga:
Ibu remaja yang ditembak polisi Prancis menduga putranya ditembak karena berwajah Arab
Tim Medis Berusaha Menyelamatkan Nyawa Seorang Remaja Yang Ditembak Polisi Prancis
Pengacara petugas polisi yang ditahan, berbicara di saluran TV Prancis BFM-TV, mengatakan petugas itu menyesal dan hancur. Dia mengatakan dia melakukan apa yang menurutnya perlu pada saat itu.
Baca juga:
Aksi Protes Polisi Tembak Remaja, 175 Orang Ditangkap di Prancis
“Dia tidak bangun di pagi hari membunuh orang,” kata pengacara Laurent-Franck Lienard tentang petugas yang namanya belum dirilis, dikutip dari AP, Jumat, 30 Juni 2023.
“Dia benar-benar tidak ingin membunuh. Tapi sekarang dia harus membela diri, karena dialah yang ditahan dan tidur di penjara.”
Halaman selanjutnya
Meski pemerintah mengimbau agar tenang dan berjanji akan memulihkan ketertiban, massa yang marah melihat sejumlah kendaraan dibakar di Nanterre, pinggiran kota Paris.
