
Khawatir Rencana Jepang Buang Air Limbah Nuklir ke Laut, Warga Korsel Beli Garam
Jumat, 30 Juni 2023 – 17:01 WIB
seoul – Sejumlah warga Korea Selatan membeli garam laut dan barang-barang lainnya karena khawatir akan keselamatan mereka. Ini terkait dengan rencana Jepang untuk membuang lebih dari 1 juta metrik ton air limbah radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak ke laut.
Baca juga:
Hal Baru Ini Bikin Awet Muda Korea Selatan, Apa Itu?
“Saya baru saja membeli 5 kilogram garam,” kata Lee Young-min, 38 tahun, di dapurnya di Seongnam, tepat di selatan ibu kota Korea Selatan, Seoul, seperti dikutip dari ndtv.com, Jumat, 30 Juni 2023.
Ibu dua anak ini mengaku belum pernah membeli garam sebanyak itu sebelumnya. Namun, dia merasa harus melakukan apa yang dia bisa untuk melindungi keluarganya. “Sebagai seorang ibu membesarkan dua anak, saya tidak bisa hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa. Saya ingin memberi mereka makan dengan aman.”
Baca juga:
Squid Game 2 Umumkan Aktor Tambahan, Ada TOP Bigbang hingga Park Gyu Young
Warga lain, Kim Myung-ok, 73, mengatakan dia pergi ke supermarket tetapi tidak menemukan garam. “Saya datang untuk membeli garam tapi tidak ada yang tersisa,” katanya sambil berdiri di depan rak supermarket yang kosong. “Terakhir kali aku datang juga tidak ada.”
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Baca juga:
Berkunjung ke Sini, Serasa Berpetualang di Dunia Konten Korea Modern
Aksi warga membeli garam mendongkrak harga garam hingga hampir 27 persen di Korea Selatan pada Juni dari dua bulan lalu. Meskipun para pejabat mengatakan cuaca dan produksi yang lebih rendah juga menjadi penyebabnya.
Sebagai tanggapan, pada Rabu, Wakil Menteri Perikanan Song Sang-keun mengatakan pemerintah melepaskan sekitar 50 metrik ton garam per hari dari timbunan, dengan diskon 20 persen dari harga pasar, hingga 11 Juli.
Halaman selanjutnya
Otoritas perikanan Korea Selatan mengatakan mereka akan terus memantau ladang garam untuk setiap peningkatan radioaktivitas. Korea Selatan telah melarang makanan laut dari perairan dekat Fukushima, di pantai timur Jepang.