Menlu AS dan Diplomat Top China Bertemu di Jakarta, Ada Apa?
Jumat, 14 Juli 2023 – 11:12 WIB
Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken akan bertemu dengan pejabat tinggi kebijakan luar negeri China, Wang Yi, pada Kamis, 13 Juli 2023, di Jakarta. Pertemuan kedua mereka dalam beberapa bulan, terjadi saat keduanya berusaha mengelola ketegangan.
Baca juga:
Dalam Rapat Paripurna, Anggota DPR Ingatkan Ancaman Proyek S Tiktok Bagi UMKM RI
Pantauan VIVA, Wang keluar dari lokasi pertemuan para Menlu sekitar pukul 17.35 WIB, Kamis malam, 14 Juli 2023. Ia berjalan kaki dan memasuki mobilnya yang berada di lobby hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, tanpa memberikan keterangan. pernyataan apapun.
Blinken dan Wang akan bertemu di sela-sela pembicaraan menteri luar negeri ASEAN-plus-tiga di ibukota Indonesia. Pertemuan tersebut tetap berjalan meskipun Microsoft baru-baru ini mengatakan bahwa peretas China telah menyusup ke akun email pemerintah AS, termasuk milik Departemen Luar Negeri.
Baca juga:
Beijing Selesaikan Latihan Militer, Belokkan Kapal Patroli AS Memasuki Selat Taiwan
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
Foto: Leah Millis/Pool Foto via AP.
Pembicaraan di Jakarta dilakukan hampir sebulan setelah Blinken melakukan perjalanan ke Beijing, kunjungan pertama diplomat AS dalam hampir lima tahun, dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping serta Wang dan Menteri Luar Negeri Qin Gang.
Baca juga:
Peretas China Berhasil Membobol Akun Email Pemerintah
Sejak itu, terjadi kesibukan diplomasi, dengan Menteri Keuangan Janet Yellen mengunjungi Beijing minggu lalu dan perjalanan yang dijadwalkan dalam beberapa hari mendatang oleh utusan iklim John Kerry.
Ketegangan telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir antara dua ekonomi terbesar di dunia atas sejumlah masalah termasuk ketegasan China di wilayah tersebut termasuk Taiwan dan pembatasan besar-besaran yang diberlakukan oleh Amerika Serikat pada ekspor semikonduktor canggihnya.
Halaman selanjutnya
Tidak ada negara yang meramalkan terobosan dalam diplomasi baru, tetapi keduanya telah berbicara dalam mengelola hubungan untuk memastikan bahwa gesekan tidak mengarah pada konflik langsung.
