
Pertemuan ASPC Digelar di Jakarta, Kemhan RI fokus pada 3 isu tersebut
Rabu, 21 Juni 2023 – 15:06 WIB
Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI), Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto memimpin pertemuan ASEAN Regional Forum Security Policy Conference (ASPC) ke-20 di Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023.
Baca juga:
Kapolri Ungkap Hambatan Penegakan Hukum Pelaku Kejahatan Transnasional
Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ASPC ke-20 dengan tema “Navigating a Bright Future for Sustainable Peace, Prosperity, and Security”.
ASPC ke-20 ini dihadiri oleh 25 perwakilan dari 27 negara anggota ASEAN Regional Forum (ARF) yang terdiri dari 10 Negara ASEAN, 8 Negara Plus, dan 9 negara mitra lainnya. Pada ASPC tahun ini, Korea Utara dan Mongolia tidak dapat hadir.
Baca juga:
Kapolri Singgung Kasus Trafficking In Persons Di Hadapan Aparat Penegak Hukum ASEAN
ASPC ke-20 Dihadiri 20 Negara
Di awal kedatangannya, Sekjen Kemhan meninjau langsung booth Mini Exhibition dari Defend ID, J-Forces Group, PT Sentra Surya Ekajaya (SSE), PT Panca Prima Maju Bersama dan Indo Defence 2024 Expo and Forum . Kemudian, Sekjen Kemhan menyalami dan menyapa seluruh perwakilan delegasi sebelum menyampaikan kata sambutan.
Baca juga:
Kemlu RI Tolak Bertemu dengan Junta Myanmar: ASEAN Punya Rules of The Game
“ASEAN telah melakukan perjalanan panjang menuju perdamaian dan keamanan melalui langkah signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan stabilitas politik. Namun, seiring dengan semakin dinamisnya geopolitik dan geostrategi, saat ini kita menghadapi tantangan keamanan yang semakin meningkat, antara lain terorisme, ancaman keamanan siber, sengketa wilayah, kejahatan transnasional, serta dampak konflik antar negara di kawasan dan sekitarnya,” ujar Sekjen Kementerian Pertahanan sebagai Ketua ASPC ke-20.
“Tantangan-tantangan ini membutuhkan kewaspadaan dan kerja sama yang konstan di antara negara-negara anggota ASEAN dan para mitra,” tambahnya.
Halaman selanjutnya
Oleh karena itu, ASPC tahun ini secara khusus akan fokus pada tiga isu yaitu, tantangan keamanan regional dan global kontemporer dan masa depan, kerja sama regional untuk mendukung ekonomi biru dan memitigasi dampak perubahan iklim, serta langkah membangun rasa saling percaya untuk menjaga perdamaian. , kemakmuran, dan keamanan di kawasan.