
Perwakilan Palestina di PBB Menyerukan Diakhirinya Kekerasan Israel
Kamis, 6 Juli 2023 – 18:04 WIB
New York – Utusan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada hari Rabu 5 Juli 2023, meminta masyarakat internasional untuk tidak “berjalan seperti biasa” setelah serangan Israel baru-baru ini di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, dan kamp pengungsi di dalamnya.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina, termasuk lima anak, dan melukai lebih dari 140 warga Palestina lainnya. “Ini adalah situasi yang mengerikan. Ini adalah situasi biadab oleh pasukan pendudukan Israel,” kata Riyad Mansour kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
“Mereka menggunakan sejumlah besar pasukan dan infanteri serta unit mekanis untuk menyerang kamp pengungsi kecil ini,” tambahnya.
Baca juga:
Belanda Akan Mengembalikan 472 Benda Peninggalan Sejarah ke Indonesia
Ilustrasi Majelis Umum PBB
Mansour meminta Dewan Keamanan PBB untuk memberi isyarat kepada rakyat Palestina bahwa komunitas internasional tidak meninggalkan mereka. “Yang kami inginkan adalah masyarakat internasional, Dewan Keamanan… melakukan sesuatu yang tidak biasa. Mereka harus melakukan sesuatu yang tidak biasa,” kata Mansour.
Militer Israel menarik pasukan dari Jenin Rabu pagi, mengakhiri operasi militer terbesarnya di kota itu dalam lebih dari 20 tahun. Dua belas warga Palestina tewas, termasuk lima anak, dan lebih dari 140 lainnya terluka dalam serangan itu, menurut pernyataan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
Serangan Israel, yang dimulai pada hari Senin, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di kota-kota Tepi Barat, dengan puluhan rumah, kendaraan, toko, dan jalur utilitas hancur. Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan skala kekerasan serangan itu sehubungan dengan dampaknya terhadap penduduk sipil “mengkhawatirkan”.
Baca juga:
Pria Obesitas di Ceger, Jakarta Timur Dievakuasi ke RS Adhyaksa
Pakar PBB: Serangan Israel ke Jenin Bisa Disebut Kejahatan Perang
Serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki yang menargetkan kamp pengungsi Jenin “dapat dianggap sebagai kejahatan perang”.
VIVA.co.id
6 Juli 2023