
Prancis Kerahkan 45 Ribu Pasukan Keamanan Tekan Kerusuhan, 1.311 Orang Ditangkap
Minggu, 2 Juli 2023 – 07:42 WIB
Paris – Otoritas Prancis, pada Sabtu 1 Juli 2023, mengirim pasukan tambahan ke kota-kota yang menjadi pusat protes atas insiden di mana seorang pemuda berusia 17 tahun dibunuh oleh seorang polisi. Protes ini telah berlangsung selama 5 hari.
Baca juga:
Suara Gemetar, Kapolri Minta Maaf atas Tindakan Anggota Polri yang Menyakiti Hati Rakyat
Polisi Prancis telah menangkap 1.311 orang Jumat malam hingga Sabtu, jumlah tertinggi sejak protes kekerasan dimulai. Nahel M diduga ditembak oleh seorang petugas polisi dari jarak dekat di Nanterre, pinggiran barat Paris pada hari Selasa.
Toko-toko dijarah dan balai kota di berbagai lokasi di seluruh negeri diserang oleh geng-geng, seringkali terdiri dari remaja yang diorganisir di media sosial dan dipersenjatai dengan kembang api.
Baca juga:
Situs aborsi di Kemayoran juga dipasarkan lewat media sosial, begini modusnya
Ilustrasi tentara Prancis.
Melansir CNA, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan kepada wartawan bahwa 45.000 anggota pasukan keamanan akan dikerahkan Sabtu malam hingga Minggu – jumlah yang sama dengan malam sebelumnya. Pasukan dan peralatan tambahan telah dikirim ke Lyon, Grenoble, dan Marseille, yang mengalami kerusuhan terburuk pada malam sebelumnya.
Baca juga:
Polisi Sebut Ormas Segel Rumah Potong Hewan di Cakung
Paris dan sekitarnya akan diawasi oleh 7.000 petugas, katanya. Jumlah pasukan akan “diperkuat secara signifikan” di kota-kota ini “untuk memulihkan sepenuhnya tatanan republik”, kata Darmanin.
Beberapa kota memberlakukan jam malam.
Halaman selanjutnya
Protes atas kematian remaja tersebut, yang berasal dari Aljazair, sekali lagi mengungkap ketegangan rasial yang mendalam di Prancis modern dan meningkatkan pengawasan polisi yang telah lama dituduh memilih minoritas.