
RI Didesak Seret Pelanggaran HAM China terhadap Muslim Uighur ke Mahkamah Internasional
Jumat, 7 Juli 2023 – 08:32 WIB
Jakarta – Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS), mendorong Indonesia untuk membawa pelaku pembantaian ratusan mahasiswa Uighur dan Muslim, di China dalam Tragedi Berdarah Urumqi, pada 5 Juli 2009 silam, ke Mahkamah Internasional .
Baca juga:
Vietnam Selidiki Komite Konser Blackpink atas Laut China Selatan
CENTRIS menilai, upaya bersama yang digagas Indonesia ini nantinya akan diikuti oleh negara-negara di dunia agar para korban Tragedi Berdarah Urumqi mendapatkan keadilan atas peristiwa memilukan yang melukai dan merenggut banyak nyawa tersebut.
Tragedi Berdarah Urumqi berawal dari kematian tragis dua pria Muslim Uyghur akibat dipukuli massa, yang termakan rumor bahwa keduanya telah memperkosa seorang wanita etnis Han (penduduk asli China) di Shaoguan China. .
Baca juga:
Terungkap Kenapa Panji Gumilang Selalu Menyanyikan Lagu Yahudi: Israel Memerintahkan…
Muslim Uyghur di China.
Video detik-detik penyerangan, penyiksaan hingga tewasnya dua pria Uyghur itu sengaja disebar China di media sosial.
Baca juga:
Peringati Tragedi Urumqi, Ratusan Mahasiswa Minta China Diseret ke Mahkamah Internasional
Peneliti senior CENTRIS, AB Solissa mengatakan bahwa langkah pemerintah China membawa ketegangan ke puncak, mengakibatkan peningkatan jumlah korban tewas dan luka-luka.
“Berdasarkan laporan Wartawan Guardian di lokasi kejadian, diketahui korban tewas lebih dari 30 orang Uyghur, sedangkan data dari The China Project menyebutkan 36 orang tewas dan 126 lainnya luka-luka,” kata AB Solissa kepada wartawan, Kamis, 6 Juli. , 2023.
Halaman selanjutnya
Angka tersebut, lanjut AB Solissa, sangat berbeda dengan informasi yang diberikan otoritas China setempat yang mengklaim bahwa hanya dua Muslim Uighur yang tewas dalam peristiwa yang terjadi pada 25 Juni 2009 itu.