Serangan Israel ke Jenin Bisa Disebut Kejahatan Perang

Serangan Israel ke Jenin Bisa Disebut Kejahatan Perang

Read Time:2 Minute, 32 Second

Kamis, 6 Juli 2023 – 17:02 WIB

Jenin – Serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki yang menargetkan kamp pengungsi Jenin “bisa menjadi kejahatan perang”, kata sekelompok ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu 5 Juli 2023.

“Operasi pasukan Israel di Tepi Barat membunuh dan melukai penduduk di wilayah pendudukan, menghancurkan rumah dan infrastruktur, dan secara sewenang-wenang mengusir ribuan orang,” kata para ahli dalam sebuah pernyataan.

“Ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum dan standar internasional mengenai penggunaan kekuatan dan bisa dianggap sebagai kejahatan perang,” bunyi pernyataan itu.

Tentara Israel di Tepi Barat.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa serangan itu adalah “salah satu operasi militer Israel terbesar di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa tahun terakhir”, yang telah menewaskan 12 warga Palestina, termasuk lima anak, dan melukai lebih dari 100 warga Palestina lainnya pada Senin dan Selasa. .

Disebutkan juga bahwa serangan itu menghancurkan infrastruktur, rumah dan bangunan apartemen, dan memaksa 4.000 warga Palestina mengungsi.

Serangan itu adalah yang terburuk di Tepi Barat sejak penghancuran kamp Jenin pada 2002, kata para ahli.

“Sangat memilukan melihat ribuan pengungsi Palestina, yang terlantar dari tahun 1947-1949, dipaksa keluar dari kamp sambil ketakutan di tengah malam,” kata mereka.

Pernyataan tersebut mengutuk tindakan tersebut, yang oleh pasukan Israel disebut sebagai tindakan “menghancurkan terorisme”, sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan menurut hukum internasional.

Pernyataan itu juga mengungkapkan “keprihatinan yang mendalam” atas senjata dan taktik militer Israel yang digunakan setidaknya dua kali dalam dua minggu terakhir terhadap warga Jenin.

“Warga Palestina di wilayah Palestina yang diduduki adalah orang-orang yang dilindungi oleh hukum internasional, hak asasi mereka dijamin, termasuk praduga tidak bersalah,” bunyi pernyataan itu.

“Mereka tidak dapat diperlakukan sebagai ancaman terhadap keamanan kolektif oleh Kekuatan Pendudukan, terlebih lagi ketika Kekuatan Pendudukan mencari pencaplokan tanah Palestina yang diduduki, serta pengusiran dan penyitaan (aset) warga Palestina,” kata pernyataan itu.

Disebutkan juga bahwa serangan Israel terhadap Jenin adalah “amplifikasi dari kekerasan struktural” yang telah meluas ke wilayah yang diduduki Israel selama beberapa dekade.

Para ahli PBB mendesak Israel untuk bertanggung jawab di bawah hukum internasional atas “pendudukan ilegal dan tindakan kekerasan yang melanggengkannya”. “Agar kekerasan yang berkelanjutan ini berakhir, pendudukan ilegal Israel harus diakhiri,” kata mereka dalam pernyataan tersebut.

Serangan Israel terjadi di tengah ketegangan di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir setelah Israel berulang kali menyerbu kota-kota Palestina. Hampir 190 warga Palestina tewas di tangan tentara Israel sejak awal tahun ini, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Di sisi lain, 25 orang Israel dilaporkan tewas dalam serangan terpisah pada periode yang sama.

Sekitar 700.000 pemukim Israel diperkirakan menempati 164 permukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat. Di bawah hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal. (Semut/Antara)