JUJU INFORMASI

Rabu, 21 Juni 2023 – 11:55 WIB

Canberra – Warga Australia akan mendukung Taiwan dengan sanksi ekonomi, memasok senjata atau menggunakan angkatan laut negara mereka untuk mencegah blokade Tiongkok jika pulau itu diserang oleh Tiongkok. Namun, rakyat Australia tidak mendukung pengiriman pasukan negaranya ke Taiwan, sebuah jajak pendapat menemukan, pada Selasa 21 Juni 2023.

Survei tahunan Lowy Institute tentang sikap warga Australia terhadap dunia menunjukkan 82 persen responden mendukung aliansi keamanan dengan Amerika Serikat, meskipun tiga perempat dari mereka menyadari itu akan menyeret Australia ke dalam perang di Asia.

Prospek konflik militer antara Amerika Serikat dan China atas Taiwan dinilai sebagai “ancaman yang sangat serius” oleh 64 persen warga Australia yang disurvei. Tingkat kecemasan meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu. Bagi 68 persen responden, ancaman utama Australia adalah serangan siber dari negara lain.

Baca juga:

Hubungan semakin pelik, Joe Biden menyebut Xi Jinping sebagai diktator

Pesawat tempur China melintasi langit di sekitar Taiwan

Ryan Neelam, direktur opini publik di think tank kebijakan luar negeri, mengatakan survei menunjukkan warga Australia berhati-hati dalam menanggapi konflik, tetapi bersedia mendukung Taiwan tanpa harus mengirim pasukan negaranya ke medan perang.

“Ketika sampai pada skenario tertentu di mana Taiwan berada di bawah ancaman militer dan AS terlibat, maka rakyat Australia kemungkinan akan mengambil tindakan untuk mendukung Taiwan dalam hal menerima pengungsi, menjatuhkan sanksi terhadap Beijing, mengirim senjata dan perbekalan, bahkan melibatkan angkatan laut, tetapi tidak mengirim pasukan ke medan perang,” katanya.

80 persen responden bersedia menerima pengungsi Taiwan, 76 persen mendukung sanksi ekonomi dan diplomatik terhadap China, 64 persen mendukung “pengiriman senjata dan pasokan militer ke pemerintah Taiwan”, dan 61 persen mendukung menggunakan angkatan laut Australia untuk mencegah China dari memblokade Taiwan.

Namun, hasil survei menunjukkan hanya 42 persen yang mendukung pengiriman pasukan Australia ke Taiwan untuk membantu pertahanan melawan China. Sebanyak 87 persen responden mengaku khawatir China akan mampu membangun pangkalan militer di Pasifik.

Survei tersebut juga mencerminkan hubungan yang stabil antara Australia dan Tiongkok, yang merupakan mitra dagang utama. 56 persen menyatakan bahwa melanjutkan kontak diplomatik merupakan kepentingan nasional Australia.

Direktur Eksekutif Lowy Institute Michael Fullilove mengatakan tingkat kepercayaan Australia terhadap China tetap “sangat rendah” dengan hanya 15 persen percaya China bertindak dengan cara yang bertanggung jawab di dunia. Survei dilakukan terhadap 2.000 responden pada bulan Maret dan 4.000 pada bulan April.

Australia mengatakan menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo di Taiwan, sementara AS telah lama menganut kebijakan “ambiguitas strategis” mengenai apakah akan menanggapi secara militer pulau yang diserang oleh China.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese baru-baru ini menyatakan bahwa Australia mendukung dialog antara AS dan China karena konflik di Selat Taiwan dapat merugikan dunia.

Baca juga:

Survei Indometer: Puan Maharani Kini Mulai Muncul dan Bisa Menjadi Faktor Signifikan

Korea Utara Sebut Kunjungan Menteri Luar Negeri AS ke China Tindakan Mengemis

Korea Utara menyebut perjalanan itu sebagai tindakan memohon untuk meredakan ketegangan, setelah kegagalan kebijakan AS untuk menekan China.

VIVA.co.id

21 Juni 2023