
Takut Kerusuhan, Prancis Larang Penggunaan Kembang Api pada Perayaan Hari Kemerdekaan
Senin, 10 Juli 2023 – 12:20 WIB
Perancis – Prancis telah melarang penjualan, kepemilikan, dan pengangkutan kembang api selama seminggu, termasuk hari libur nasional 14 Juli, menyusul protes kekerasan yang dipicu oleh polisi yang membunuh seorang bocah laki-laki berusia 17 tahun, Nahel M.
Baca juga:
6 Pemain PSG Marah pada Kylian Mbappe
“Untuk mencegah risiko gangguan serius terhadap ketertiban umum selama perayaan 14 Juli, penjualan, kepemilikan, pengangkutan, dan penggunaan barang-barang piroteknik dan piroteknik dilarang hingga 15 Juli secara inklusif,” kata keputusan pemerintah, dikutip dari situs AP, Senin , 10 Juli 2023.
Prancis masih belum pulih dari protes kekerasan yang dipicu ketika Nahel, seorang bocah laki-laki berusia 17 tahun keturunan Aljazair, ditembak mati oleh polisi di Nanterre, pinggiran kota Paris pada 27 Juni.
Baca juga:
6 Tahun Menikah, Ricky Martin Putuskan Cerai dari Suaminya
Kerusuhan pecah di Prancis selama protes atas penembakan oleh polisi terhadap seorang remaja berusia 17 tahun.
Kerusuhan dan kekerasan terjadi selama lima malam di mana pengunjuk rasa sering menggunakan kembang api untuk menyerang petugas keamanan. Protes sebelumnya terhadap reformasi sistem pensiun Prancis juga menyaksikan pertunjukan kembang api besar-besaran.
Baca juga:
Menyambut HUT RI, Lomba Run for Independence Day Siap Digelar
Merayakan Hari Kemerdekaan atau Bastille Day yang mengacu pada hari nasional Perancis biasanya melibatkan penggunaan kembang api yang cukup meriah.
Mengatasi larangan harian, Le Parisien France pada hari Sabtu, Menteri Dalam Negeri Prancis Elisabeth Borne mengatakan dia telah bertemu dengan perwakilan dan penduduk di seluruh negeri yang mengungkapkan kekhawatiran tentang “kemungkinan insiden baru” selama perayaan Hari Bastille.
Halaman selanjutnya
Dia juga bersumpah bahwa pemerintah akan menerapkan “tindakan besar-besaran untuk melindungi Prancis” selama hari libur nasional tersebut.