
Terus Bertambah, Korban Kematian Ajaran Sesat di Kenya Melebihi 400 Orang
Selasa, 18 Juli 2023 – 11:28 WIB
Nairobi – Korban tewas dari apa yang disebut sekte kelaparan di Kenya kini telah melewati angka 400 karena pihak berwenang menemukan lebih banyak mayat di 40 kuburan massal baru-baru ini. Berbicara pada konferensi pers di pusat komando Rumah Sakit Rujukan Regional Kilifi, kepala polisi Provinsi Pantai Rhoda Onyancha mengatakan bahwa puluhan jenazah telah digali dengan total 403 orang.
Pihak berwenang terus menyelidiki ajaran tersebut bersama dengan pemimpinnya Pendeta Paul Mackenzie yang mengepalai Good News International Church di Kenya. Investigasi ajaran Shakahola berlangsung sejak pertengahan April yang menyebabkan ditemukannya ratusan mayat di Hutan Shakahola di daerah Kilifi.
Baca juga:
Kim Yo-jong Minta AS Hentikan ‘Tindakan Bodoh’ yang Bisa Membahayakan Keamanan
Peta Republik Kenya melalui kaca pembesar.
Pendeta Paul Mackenzie dituduh memaksa para pengikutnya untuk mengakhiri hidup mereka melalui aksi mogok makan agar mereka bisa pergi ke surga sebelum hari kiamat. Tiga puluh tujuh orang, termasuk istri Mackenzie, Joyce Mwikamba, juga ditangkap sehubungan dengan pembunuhan massal tersebut.
Onyancha mengungkapkan sejak proses penggalian dimulai, pihak berwenang telah mengumpulkan 258 sampel DNA dari lokasi penggalian.
Penyelidikan mengungkap informasi yang mengganggu yang menunjukkan kemungkinan keterlibatan dalam penjualan organ manusia, karena beberapa korban ditemukan organ yang hilang. Ini memperkuat dugaan perdagangan organ ilegal sehubungan dengan praktik tersebut, kata polisi. (Semut/Antara)
Baca juga:
Temui Airlangga untuk Bahas Wapres? Ganjar Pranowo: Belum sampai tahap itu
Lebih dari 1.000 Orang Dirawat di Rumah Sakit Akibat Badai Pasir di Iran
Lebih dari 1.000 orang dirawat di rumah sakit di Provinsi Sistan-Baluchestan Iran tenggara karena badai pasir dan debu yang dahsyat.
VIVA.co.id
18 Juli 2023